Jumat, 13 September 2013

Ku bertanya ?

Mama . . .
Papa . . .
Kenapa semua gen penyakit kita ada padaku ?
Kenapa Ma ?
Kenapa Pa ?
Kenapa saya tidak seperti kakak-kakak yang lain ?
Mereka mempunyai tenaga dan kesehatan yang prima ?
Kenapa hanya saya yang menerima sekaligus semua penyakit turunan kita ini ?
Hari demi hari harus ku lalui dengan penuh perjuangan, untuk hidup BAGAIKAN orang sehat.

Minggu, 08 September 2013

24 Agustus 2013

Waktu itu pukul 17.37, ketika sms Kak Popa masuk, dan mungkin ini sms terakhir Kak Popa pada Maria, karena setelah itu Kak Popa tidak pernah membalas sms Maria lagi.
Apa kabar ?
K baik sekalai adanya
setiap pagi K jalan kaki
30 menit lalu ber yoga di bawah sinar matahari pagi.
Sms-sms Kak Popa selalu dirindukan Maria, tapi sekarang Maria tidak boleh berharap banyak.

Sekarang kegiatan Maria bertambah banyak dengan akan hadirnya Cucu Maria, anak Magda. Magda sudah cuti dan datang kekota Maria. Tiba-tiba semua waktu dan tenaga Maria tercurah kepada Anak dan Calon Cucu Maria. Ada saja yang harus Maria siapkan untuk menyambut kehadiran cucunya ini.

Dibilang capai ya memang capai, apalagi penyakit yang biasa menjadi langganan Maria, tidak mau mengalah malah datang bertubi-tubi menggangu kegiatan Maria. Puji Syukur Maria masih dapat menyelesaikannya dengan baik. Maria tidak tega melihat betapa besar perut Magda dan betapa terdengar berat Magda mengambil napas, sehingga Maria membebaskan Magda dari segala pekerjaan rumah tangga, termasuk menyiapkan segala kebutuhan baby-nya. Popok, bedong, baju dll yang sangat banyak harus segera bersih dan siap di tempatnya.

Hari-hari Maria bertanya pada Magda : "kamu baik2 dik" ?
"iya Umi, saya baik2 saja, tidak ada masalah": jawabnya.
Dua hari sekali Maria menemani Magda jalan-jalan kaki dipagi hari. Maria hanya dapat mengerjakan 2 hari sekali, karena Maria sangat banyak pekerjaan yang menyita tenaga dan waktu Maria. "Semoga Tuhan memberi kesehatan padaku" : selalu terucap doa dalam hatinya Maria.

Tiga minggu yang lalu Maria berada di kota Magda untuk menjemput sekalian menemani Magda. Menjemput untuk dibawa kekota Maria, menemanin karena Magda sendirian, suaminya di tugaskan ke kota lain di daerah Jawa Tengah, sehingga Madga yang hamil besar sendirian di rumahnya, dan itu membuat tidak tenang hati Maria. Sekarang Madga sudah cuti jadi bebas meninggalkan rumahnya, yang tinggal di kunci rapat dari luar dan ditinggal dalam keadaan bersih dari segala hal. Semoga tidak ada masalah walaupun harus di tinggal selama 3 bulan.

Maria telah berhenti "berobat", paket berobat Maria telah selesai dan Maria tidak ingin meneruskan lagi. Sembuh tidak sembuh tetap berhenti. Masalah tumor di kelenjar tidak akan berhenti berkembang selama masa haid Maria masih ada. Maria-pun terkejut atas penjelasan dokter. "Jadi saya masih haid dok ?" tanya Maria penuh keheranan. "Iya, Ibu masih punya masa haid, hanya tidak keluar sebagai menstruasi, tapi tubuh itu masih memproduksi hormon, dan hormon itu sangat memperngaruhi tumbuh kembangnya kista-kista dalam payudara Ibu". : penjelasan dokter USG pada Maria.

Beberapa hari setelah USG berakhir, Maria hanya dapat termenung Tuhan . . . apa yang harus saya lakukan, diobatin dia tidak hilang, dibiarkan dia merajalela semakin banyak dan besar.
Dan hari ini Maria memutuskan untuk tidak mengambil paket berikutnya, walaupun Kak Darwish sudah memberi uang untuk membayar biaya pengobatan itu. Maria pasrah pada Tuhan dan Pengatur Alam Semesta ini walaupun Maria masih merasa adanya kehidupan dan kegiatan tumor di kedua payudaranya.

Tuhan . . . saya ingin hidup dengan sehat dan bahagia.
Semoga saya dan keluarga senantiasa bahagia hingga ajalku menjemput. SSS.