Rabu, 27 Februari 2013

Yang Datang dan Yang Pergi

Berita bahagia kehamilan Magda belum sempat dikabarkan pada Mertuanya, Bapak Mertuanya sudah meninggalkan dunia untuk selamanya. Pertengahan Januari Madga sempat pulang ke rumah Mertua untuk menjenguk Beliau, kesehatan Beliau semakin menurun. Menurut Beliau semua tenaga yang telah di keluarkan tidak kembali pulih, walaupun sudah istirahat. Jadi sangat wajar bila Beliau "berpulang", bukan sesuatu yang mengejutkan. Ibu Mertua menyanyangkan bahwa Magda ataupun Suaminya tidak menceritakan kabar gembira ini. Kata Ibu : "tentu Bapak sangat gembira kalau mendapat kabar ini, tapi ya nggak apalah, memang kabar belum waktunya di dengar oleh Bapak".
Maria berusaha membela anaknya :" ia, Ibu, anak2 memang menunda periksanya menanti kalau sudah terlambat 15hari, tapi berhubung Magda sakit panas, kemudian di bawa periksa ke Rumah Sakit malah dokter bilang, ia hamil. bgt ceritanya. Ibu Mertua menjawab dengan tersenyum :"ndak apa, sakit baik kok, sekarang harus hati-hati jangan sampai keguguran, harus jaga kesehatan".

Inilah yang Maria maksud ada Yang Datang dan Ada Yang Pergi. Ada Calon Cucu datang tapi juga "Kepergiaan Sang Kakek untuk selamanya". Pernah Maria membaca tulisan, tentang Ruh yang meninggal akan masuk kembali dalam keluarga itu. Apakah mungkin hal ini akan terjadi pada Cucu Maria ?
Hanya Tuhan Yang Esa-lah yang mengetahuinya, nanti kami dapat melihat dari perkembangan Bayi, apakah ada tanda-tanda beliau adalah Ruh Kakeknya. Semoga Kakek berbahagia di Sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Perjalanan yang harus dilalui Maria dan Darwish sangat melelahkan, lokasi yang jauh juga adanya keterlambatan KA yang ditumpangi anak2 mereka, membuat sampai jam 00.30Wib masih di perjalanan menuju ke desa. Berhubung Kak Darwish telah mengambil hotel di kota terpaksa mereka kembali di jalan hingga jam 03.00 wib, baru tiba di hotel kembali. Maria berusaha membuat Magda nyaman dengan memijati dan menterapi hingga Magda tertidur, barulah Maria menyusul tidur. Magda dan Darwish sudah pulas jauh kealam mimpi, Maria gelisah tidak bisa tidur, karena badannya sakit semua. Bagaimana tidak sakit, Darwish menyetir bagai orang mabuk, kekanan ke kiri, baik truk bis ataupun pejalan kaki sikat semua. Jalan yang berkelok-kelok mendaki, menurunin bukit dan berlubang-lubang menjadi alasan Darwish untuk berbuat semua ini. "Bukan saya mau jalan berkelok-kelok, tapi jalannya memang demikian", alasannya.
Maksud Maria, Cobalah pelan sedikit agar Maria tidak terbanting-banting dalam mobil. Maria mengumpamakan dirinya naik jet koster, senantiasa jantung berdesir hilang dan kepala tidak nyaman. Boro-boro Darwish mendengar saran Maria, malah seperti api di siram besin, gas semakin ditancapnya.

Pemandangan yang bagus, dan dapat menentramkan hatipun hilang begitu saja dengan percuma, tidak bisa dilihat Maria, karena Maria sering pejamkan mata, agar membuat hatinya nyaman dan selalu berdoa sepanjang jalan. Terima Kasih Tuhan , telah memberi kami keselamatan hingga kami kembali ke kota masing2. Amiiin.

Sabtu, 16 Februari 2013

Hidup dalam rengkuhan khayalan

Tiga minggu sudah Maria, hidup sepi sendiri, walaupun sinyal kuat dari Kak Popa, Maria terima, tapi Maria kehilangan semangat untuk semuanya. Ada beberapa kali sms Maria tidak di jawab Kak Popa, yang membuat Maria mengambil keputusan. Ya sudah saatnya saya hidup sendiri, tidak boleh mengharapkan siapapun juga. Galau adanya. Maria sudah bosan bicara sendiri dalam sepi, rasanya semua hambar adanya. Magda begitu sibuk dengan pekerjaannya dan juga suaminya membuat dia hanya mempunyai waktu senggang untuk Maria, sungguh sangat sedikit. Tidak nampak bahwa dia adalah anak tunggal dan dekat dengan Bundanya. Perubahan telah terjadi, dan ini adalah proses yang abadi semua akan berubah menyesuaikan kondisi. Magda akan selalu ingat pada Maria begitu dia mempunyai masalah, bila tidak semuanya baik2 saja. Sampai Mariapun tidak ambil peduli, "ya sudah Magda sedang sibuk, diamlah dirimu Maria, agar kamu tidak di bentaknya ato Magda bicara secara emosi dengan mu": Maria menentramkan hatinya. Kadang Kak Darwishpun berkata pada Maria, :"telponlah anakmu". "telpon?" : kembali Maria berguman, saya tidak ingin di bentaknya. Bila sudah terlalu lama Magda tidak telpon pada Maria, Kak Darwish berusaha menelponkan Magda untuk Maria. Maria benar2 berhasil mendidik anak semata wayangnya menjadi anak yang mandiri, sampai begitu mudah melupakan Maria.

Kemarin di Kota, Maria berkata pada Magda :"bila bunda segera meninggal, kamulah yang akan menerima asuransi bunda sebagai ahli waris, bukan Ayahmu." Tidak disangka Maria, Magda segera menjawab :"saya lebih senang bunda hidup, daripada saya mendapat uang tapi bunda meninggal". Maria berkata :"tidak salah dengarkah bunda ? perasaan Adik sudah melupakan bunda temanmu sewaktu dirumah dulu". "Tidak bunda, tidak pernah saya melupakan bunda, hanya waktu saya tersita, sehingga suka emosi, bila dapat telp.": jawabnya. Maria berkata :"apakah bunda memarahimu, sehingga kamu emosi?" . "Tidak bunda, sayalah yang kurang sabar":kata Magda. Ketahuilah Madga, "bunda sampai tidak ingin menelponmu, agar bunda tidak sakit hati denganmu, bunda selalu menjaga perasaan bunda untukmu, agar doa bunda senantiasa baik dan berguna buatmu" :Maria berpesan. Walaupun sekota, Maria dan Magda tidak bisa berkumpul lama, setelah semalam di kota Maria, Madga kembali ke apartemennya, agar mudah transportasinya untuk bekerja.

Tidak disangka2, sms Kak Popa datang menyapaku, di hari menjelang Tahun Baru kami. Maria sangat bahagia, Maria tidak pernah sangka Kak Popa akan menyapa Maria kembali. Semangat hidup Maria timbul lagi. Maria tahu tidak boleh mengharapkan Kak Popa yang milik Wanita lain, tapi kenapa semangat hidup ini hilang begitu Kak Popa menghilang juga dalam sms Maria. Tuhan maafkan hambamu ini, begitu rapuh hidupku, tidak seperti yang terlihat dalam fisik Maria. Kelelahan hati Maria untuk menghabiskan hidup ini karena hidup dengan keluarga yang penuh emosi membuat Maria berkecil hati dan segan hidup.

Hari ini setelah pulang dari Rumah Tuhan, Maria sms pada Kak Popa, dan Kak Popa menjawab penuh kegairahan hidup. Dengan turun hujan lebat di rumah Maria, membuat Maria bahagia dan mengajak menari Kak Popa. "Siapa takut ?" : Jawab Kak Popa. Kak Popa selalu membuat Maria panas dingin dan berbahagia karenanya. Jarak Kak Popa tinggal jauuuuh sekali dari Maria, tapi Maria merasa Kak Popa selalu dekat dihati Maria. "Terima kasih Kekasihku sayang, keindahan dalam hidup masih dapat ku nikmati hari ini" : desah Maria dalam hati.

Kak Darwish sudah pergi hampir 5minggu, semoga rejeki yang di cari Kak Darwish membawa berkah kebahagian dalam rumah tangganya, bukan untuk kesenangan pribadi diluar rumah. Nampaknya Madga sudah terlambat bulan tapi hingga sekarang belum di periksa, rencananya baru akan di periksa minggu depan, sehingga hasilnya nampak jelas, walaupun sekarang sudah terjawab karena "alat sensitif" yang dipakai untuk mengetest.