Sejak tahun baru mereka, Maria dan Kak Popa, saling ber sms, dengan begitu Maria sering mengisi tambahan file "sms-an" dengan Kak Popa. Entah kenapa, kali ini waktu menyimpan tidak tersimpan dengan baik, sialnya yang hilang bukan saja yang baru Maria ketik. Tapi semuanya, semuanya dari awal mereka bersms-an hingga hari itu menghilang.
Maria sedih, Maria kehilangan semua kenangan indah bersama Kak Popa. Itulah obat kerinduan Maria pada Kak Popa, membaca dan membaca ulang sms mereka. Kata2 Kak Popa sering membangkitkan kebahagiaan di hati Maria. Semua hilang, kosong, tinggal sebuah nama file saja tanpa isi.
Maria mencoba mencari sms di account milik Maria, satu persatu Maria teliti, adakah terselip ketikan sms itu?
Benar , tidak percuma Maria teliti, Maria mendapatkan beberapa sms yang amat sangat indah buat Maria. salah satunya "Cinta sejati tidak pernah hilang", dari Kak Popa. Kalimat ini yang membuat hubungan mereka mencair lagi, yang Maria kira akan membeku selamanya.
Hari ini . . . hari yang teraneh buat Maria, Maria merasa beberapa kali bibir Maria di cium, dengan indah. Biasanya Kak Popa akan memberi sinyal pada dagu Maria, tapi kali ini kok bibir Maria ya. Hmmm Kak Popa , terimakasih, bila ini memang Kak Popa yang melakukan. Bukan . . . bukan kedutan, beda banget rasa kedutan dengan ciuman. Itulah percintaa Kak Popa dan Maria, mereka lakukan dalam jarak jauh tapi selalu membikin perasaan Maria melambung. Maria tidak tahu mengapa Kak Popa selalu memberi sinyal pada dagu Maria. Mungkin memang bagian itu yang selalu membuat Kak Popa teringat pada Maria. Orang Jawa bilang "dagu nyatis". Entahlah apa benar dugaan Maria, dan hal ini belum pernah Maria tanyakan pada kak Popa. Waktu SMA dulu Kak Popa bilang suara Maria yang membuat dia jatuh cinta pada Maria. Sebagai seorang "turunan" memang Maria cukup cantik, tapi tidak seputih Kak Popa, mungkin malah dibilang hitam ya. "Ya nggak, Kak Popa ??? Maria bertanya sambil tersenyum. Ach Kak Popa . . . Maria merindukanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar