Putri gadis cantik, lincah dan lembut, sebentar sibuk disana, sebentar sibuk disini, hmmm dia begitu mempesonaku, untuk sangat memperhatikannya, diluar kekuatan tubuh normalnya, diapun mempunyai sesuatu yang sangat membanggakan, Maria-pun tidak mempunyai kekuatan seperti itu waktu kecilnya, kecuali Theresia dan Kak Lidya. Putri adalah gadis kecil putri Kak Popa.
Putri andai kau tahu Maria menginginkan berkumpul dan mendidikmu, dengan penuh kasih dan cinta yang Maria punyai, Maria begitu jatuh hati padanya, tapi Maria berusaha tidak begitu saja merebut perhatiannya, karena itu akan membuatnya terkejut dan menjauhinya, maka ketika Kak Popa dan Putri pulang, Maria sengaja memeluk dan mencium kedua pipinya, itupun Putri hendak berontak, kemudian Papanya tersenyum dan berkata," Tante Maria sayang kamu, biarlah dia menciummu"., barulah Putri menerima ciuman di pipinya, trus tertunduk. Yach Maria gemas dan ingin merengkuhnya dalam pelukan, tapi Maria juga kwatir kalau Putri akan berontak, jadilah sekedar kiss di kedua pipinya, yang selalu terkenang dalam hati Maria.
Waktu itu Maria sakit dan Putri berusaha "memijatnya" , Maria tidak tahan ingin memeluk dan menghentikan "pijatan" Putri, dan diganti dengan mendongeng, tapi itu tidak Maria lakukan, Maria tidak tahan melihat ekspresi polos Putri, cepat2 Maria pejamkan mata dan hanya menikmati "pijatan" Putri. Mungkin Putri sadar tantenya tidur [padahal pura2], dia berkata :" sudah ah saya capai". Kata Maria "ya sudah istirahat, terimakasih ya". Kemudian Maria mengajak bercakap-cakap dengannya, tapi namanya anak kecil belum lagi banyak cerita yang ku persembahkan untuknya, dia sudah melompat mengerjakan yang lainnya. Ach Putri , kamu ngemesin deh. Kalo Maria dan Popa mengucapkan kata secara serempak, Putri akan berkata, :"ayo papa pukul tangan tante, agar tidak mati". entah apa maksudnya dan bila kami tidak mengerjakan permintaannya dia akan mengulang lagi dan lagi, hingga Maria yakin bahwa hal itu memang harus dikerjakan, menurut hati Putri.
Sejak kepulangan Maria menjumpai Kak Kusuma, Kakak perempuan Kak Popa, Maria mendapatkan tetangga baru. Tetangga ini membangunkan kenangan Maria berkumpul dengan Putri, keluarga baru itu, adalah seorang ayah yang sebaya dengan Maria dan mempunyai anak perempuan yang sebesar Putri, dengan rambut lurus sebahunya. Mirip sekali tingkahnya, lompat sana lompat sini. Seringkali Maria melihat dari jendelanya bahwa "gadis" kecil itu suka tiduran di paha bapaknya. Dia selalu setia menemani bapaknya melamun di depan "rumah dino", sehingga Maria dapat melihat dengan jelas dari jendelanya. Gadis . . . kamu mengingatkan ku pada Putri. BETAPA BAHAGIANYA kamu Gadis, mempunyai bapak yang dapat kamu peluk, yang dapat kamu rebahin kepala, yang dapat jalan2 denganmu, yang dapat becanda denganmu, tidak seperti PUTRI yang sekarang sedang merana akan di tinggalkan selamanya oleh Papanya, karena "CINTA PADA WILNYA". Betapa malang nasibmu Putri.
CINTA [katanya] orang dewasa yang tidak memikirkan sama sekali kepada "hasil perbuatannya" yang sebelumnya, yang begitu saja akan ditinggalkan tanpa beban. Ya Putri adalah hasil perbuatan Kak Popa dengan Istrinya, yang entah dilandasi cinta ataukah hanya sekedar saluran dahaga, sekarang akan menjadi korban, setelah kehabisan cinta pada istri, pergilah sang suami, meninggalkan semuanya tanpa berpikir panjaaang. KASIAN SEKALI kamu Putri, dikala teman2 mu bisa menyebut nama Papanya dengan bangga dan penuh cinta seorang anak, kamu hanya dapat tertunduk dan berkata "MUNGKIN AKU PUNYA PAPA, tapi entah sekarang masih hidup atau mati".
Maria dapat merasakan semua beban yang menimpa Putri sekarang, karena Mariapun di umur itu hampir mengalami hal yang sama, adanya perpisahan kedua orang tuanya. Putri . . . Maria paham benar apa yang kamu rasakan, apalagi Maria sangat dekat dengan Ayahnya. Maria paham benar bahwa hal ini sangat menyakit hatimu, yang sangat dalam. Bukan masalah Mama yang kamu pikirkan tapi masalah "dirimu sendirilah" yang membuat kamu merasa tersiksa, kehilangan Papa yang kamu cintai. Bagaikan hidup tak ingin , matipun tidak bisa. Maria ingat sekali apa yang dilakukan Maria kala itu. Putri . . . andai kamu bisa sadar, bahwa PAPAMU bukan segala-galanya , kamu akan menjadi wanita mandiri, tapi secara umurmu belum dewasa, tidak salah kalau kamu terjerumus segala yang berbau negatif.
Wiwid tetangga Maria, di kelas I SMP telah berani merokok dan meminum minuman keras. Bukan dia sendiri yang ingin , tapi dorongan sakit hati dan ajakan teman2nya membuat dia berbuat nekat seperti itu. Maria tidak sanggup bertanya apa yang kamu lakukan setelah mabuk. Maria tidak ingin mendengar jawaban bahwa mereka pesta sek, yang sekarang sering dilakukan oleh anak2 remaja. Yach Wiwid tidak pernah merasakan kasih sayang ayahnya. Jadi kasih sayang teman prianya, dia anggap syah untuk dinikmati. Kasian sekali anak2 kecil ini korban dari CINTA orang tuanya. CINTA . . . 5 HURUF yang dapat membuat orang bahagia sekaligus orang menderita. Ada cinta ada kebahagiaan, hilang cinta timbul penderitaan. Tapi apa salahnya anak2 kecil itu ? Kenapa harus jadi korban? Kenapa cinta pada WIL tidak di salurkan saja pada anaknya, sehingga semakin mencintai anaknya. Kemudian anaknya akan tumbuh menjadi anak yang penuh bahagia dan dewasa secara utuh.
Dulu Maria membolos, tidur waktu ulangan, kalau wali kelas menerangkan Maria ngobrol sendiri, tidak adanya perhatian kepelajaran mungkin ini adalah luapan ingin perhatian dari orang tuanya, yang kala itu mereka merasa berbuat "yang paling benar". Setelah mereka bersatu akur kembali, Maria perlahan-lahan dapat menemukan kedewasaan "yang hampir saja hilang", dan berkata pada diri :"saya harus berubah menjadi anak baik, saya harus menjadi anak yang patut dibanggakan orang tua, saya harus mencintai kedua orang tua saya". Itu janji Maria setelah mereka akur kembali. Inilah wujud Maria yang sekarang adalah hasil pendidikan dari kecintaan ayahnya padanya.