Kalo tidak salah 16 April 2009, Maria bertemu lagi dengan Kak Popa, atas "inbox" Kak Popa disalah satu jejaring milik Maria. Dimana sudah seminggu sebelumnya Maria tidak online, sehingga sangat terkejut dan bahagia atas sapaan Kak Popa itu. Dada Maria berdebar-debar, sungguh-sungguh suatu hal yang tidak pernah terbayangkan akan bertemu lagi dengan orang yang dicintainya. Begitu Maria terima pertemanan itu, langsung Maria buka-buka album Kel Kak Popa, dan memberi komentar pada album fotonya.
Setelah 2 hari mengisi komentar barulah Maria dapat bertemu chating dengan Kak Popa, sejak itu Maria dan Popa saling bersapa dan ngobrol jarak jauh, yang membuat mereka semakin dekat walaupun jarak rumah mereka terpisahkan lautan. Tanpa diduga dan di rencana pada bulan September 2009, Maria menyebrang dan berlatih di Rumah Tuhan tempat Kak Popa berlatih. Ketika sudah rehat mereka saling berbagi cerita. Maria dan Popa begitu asyik bercerita hingga malam datang, waktunya Kak Popa pulang dan Maria beristirahat. Maria sangat bahagia, kala itu bulan sedang Purnama, sungguh cantik dan ini hadiah teristimewa buat Ultah Maria di 48tahunnya. Baru pertama kali ini Maria menikmati bulan apalagi menjelang Ultahnya juga baru pertama kali ini Maria menikmati bulan indah bersama orang yang dicintainya. Kebahagian Maria langsung dibagikan pada Magda dan Kak Lidya. Mereka semua turut berbahagia, merasakan kebahagian yang didapat Maria.
Pertengahan Januari 2011, Maria, menyebrang untuk berlatih lagi, Kak Lidya dan temannya turut serta menemaninya, karena mereka ingin melihat tempat yang direncanakan akan dipakai Maria berlatih hingga akhir hayat. Mereka sangat "interest" dengan tempat itu, mereka setuju Maria berlatih disana untuk selama-lamanya, bila masa tugas Maria menemani Madga kuliah berakhir. Maria sangat bahagia melihat Kak Lidya setuju. Kak Lidya adalah kakak yang terdekat dihati Maria, Kak Lidya selalu menemani Maria dikala suka dan duka. Sebelumnya Maria sangat tertutup, tapi setelah tahun 2006, kala itu Maria merasa tidak sanggup menangungnya sendiri Maria bercerita lengkap pada Kak Lidya semua persoalan hidupnya. Maria dekat dengan Kak Lidya sejak Kak Lidya mempunyai masalah dalam keluarga, dan Marialah yang selalu menghibur dan membantu Kak Lidya. Secara kasat mata Kak Lidya hanya melihat Maria sering sakit, tapi Maria menutup mulutnya tidak bercerita keadaan yang terjadi sebenarnya.
Ditahun inilah Maria dan Kak Popa berbagi cinta, cinta yang indah, cinta tanpa nafsu, cinta yang penuh kebahagiaan yang sulit diterjemahkan dalam kata2.
Di bulan Februari 2011, Kak Popa dan Putri datang menyebrang untuk napak tilas kala kuliah dulu, juga menunjukkan betapa besar cinta Kak Popa pada Maria. Maria merasa hidup diawan-awan semuanya indah dan Maria semakin bersemangat hidupnya. Maria merasa semua yang diimpikan akan segera menjadi kenyataan setelah Magda lulus dan bekerja. Di Bulan Mei 2011 ini adalah perjalanan pertama dan terakhir kalinya Maria dan Kak Popa kerjakan. Semua indah semua berjalan lancar. Mereka saling berbagi cerita, juga cinta, sangat indah sekali tanpa nafsu berlebihan, tak putus2nya genggaman tangan dan tatapan mata Kak Popa, membuat Maria sangat bahagia, yang menurut Kak Popa-pun, dia sangat bahagia atas perjalanan kali ini.
Di bulan Oktober 2011, ketika itu Kak Popa mengajak Maria menyebrang untuk berlatih bersama, tapi tidak dapat Maria laksanakan karena Madga sedang membuat thesis, biaya yang harus Maria minta pada Kak Darwish cukup banyak, Kak Darwish sering marah-marah tidak jelas, Maria ketakutan. Bagaimana Maria bisa minta izin dengan kondisi ini? Darwish marah karena bila Madga lulus Maria pergi dan malah Madga minta tambahan biaya untuk thesisnya. Biasalah Madga bila minta biaya, Marialah yang harus pasang badan menghadapi Darwish, yang sungguh tak umum saja sifatnya.
Mungkin isi email Maria yang tidak berkenan dihati Kak Popa dan juga semakin jarangnya Maria sms dengan Kak Popa, membuat hati Kak Popa tertutup untuk Maria. Maria lakukan semua ini agar Kak Darwish tidak semakin marah. Kemudian Kak Popa mendapatkan pekerjaan yang menyita semua waktu, pikiran dan tenaganya.
Kak Popa asyik sendiri dan Maria harus siap dengan semua perubahan ini. Maria pikir daripada berlarut pikiran Maria semakin kacau, maka Maria memberanikan diri dan bertanya melalui sms, "Bila Kak Popa tidak ingin membalas email, itu hak Kakak dan dengan adanya kesibukan Kakak yang luar biasa akhirnya Kakak akan menghilang dari kehidupan saya. Saya akan berusaha iklas dan puas dengan apa yang ada dalam hidup saya. Terima kasih dan mohon maaf saya telah merecokin kehidupan Kakak selama ini, semoga Kakak dalam kehdpan sekarang maupun mendatang bahagia selalu".
Jawaban Kak Popa sangat singkat, "terimakasih atas pengertiannya".
Selesai sudah cerita Maria dan Popa sampai disini. Mereka harus terpisah kembali. Tuhan dan Alam kembali belum menyatukan mereka. Inilah Cinta . . . MUNGKIN selamanya tidak akan bersatu tapi sempat menikmati keindahan cinta dalam kehidupan mereka berdua. Maria dan Popa sekarang berjalan sendiri-sendiri lagi. Semoga mereka berdua tetap berbahagia dalam mengisi sisa hidup mereka dengan kegiatan masing-masing. GBU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar