Minggu, 06 Januari 2013

10 menit

Perjumpaan tidak terduga dan sama sekali diluar dugaan Maria. Ketika siang itu Kak Popa mengabarinya dengan sms, bahwa : "Kak Popa ada di kota Maria dan ingin berjumpa". Segera Maria menjawab :"iya K, dimana? dengan hati yang sangat bahagia dan berbunga2.

Ternyata K Popa transit di bandara, pas pada siang itu Mariapun akan menjemput Kak Darwish. Tepat banget, Tuhan mengizinkan Maria berjumpa dengan Kak Popa. Pesawat datang agak terlambat dari yang di sampaikan oleh Kak Popa. Hati Maria berdebar2 terus :"siapakah yang akan sampai lebih awal, Kak Popa atau Kak Darwish". Ternyata Kak Popa datang lebih awal. Waktu yang sangat singkat, Maria pergunakan sebaik mungkin untuk mengetahui keadaan Kak Popa dan anak2 Kak Popa.

"Semua baik2 saja, anak2 semakin mandiri" : kata Kak Popa. Jawaban Kak Popa lainnya dari pertanyaan Maria, cukup membuat Maria tenang. Apapun juga keadaan Kak Popa, Maria terima dengan segenap hati, ini kehidupan Kak Popa, Maria tidak akan usil, Kak Popa adalah orang yang sangat Maria cintai.

Tidak lama kemudian Kak Darwish tiba, dan dia marah2 setelah mengetahui Maria tidak berdiri di depan pintu kedatangan. Yach Maria memang tidak berdiri disana, tapi sebelum Kak Darwish terbang Maria sudah bilang :"siapapun yang sampai lebih akhir akan berjumpa di tempat yang sudah Kak Darwish setujui". Memang adat keras Kak Darwish saja yang merasa tidak dipedulikan membuatnya sewot. Kak Lidya bilang :"dia itu cemburu, maria". Dengan nada terkejut Maria menjawab :"cemburu, kayak apa saja, diakan kenal baik dengan Kak Popa, kenapa cemburu?" . Dengan santai Kak Lidya menjawab lagi :"biasa laki2 merasa ego-nya terganggu, jadi unjuk gigi".

Biarlah mau cemburu atau tidak, buat maria tidak masalah. Maria sedang bahagia. Maria merasa Kak Popa bahagia berjumpa dengan Maria. Maria bahagia banget melihat sorot mata Kak Popa. Benar kata Kak Popa, cinta sejati tidak pernah hilang dari dirinya. Begitu juga Cinta Maria pada Kak Popa tidak pernah hilang, walaupun mereka tidak pernah mendapat kesempatan untuk bersatu.

Maria yakin seyakin-yakinnya bahwa mereka masih bersatu, dalam dunia "hati".



Tidak ada komentar:

Posting Komentar